Ae. R


Sabtu, 23 Juli 2011

Antik Memantik

ketulusan, 
diksi antik cukup menarik
mampu menghapus kata tetapi
terkadang menjadi pemantik
menyembur bara hanguskan hati

atas namakan matahari, 
tak pedulikan besarnya bumi
terbitnya menjadi kilau semesta
bukan keghaiban hayal semedi petapa

tanpa syarat ritual sakral,
hanya sedikit merenda kata
menjadi mantra pamungkas pemuja
membuka jeruji cinta lalu terlena

menganggap diri jadi juara
seolah kuasa digenggamannya
lupa semesta pemilik abadinya

diksi antik pun jadi pemantik
dengan dalih membaca beda hilangkan luka
berdalih hidup butuh torehan warna
ia memenggal keyakinan manusia
ketulusan berkafan bara
diksi antik binasa
di tangan murka


Abdie,23072011

Sajak Bis Kota

nyanyian serak menatap wajah
menyimpan harap yang tak pasti
gitar usang dan harmonika tua
iringi lagu memecah langit-langit bis kota


berharap pelangi duduk di kursi
mewarnai perjalanan hidup yang di inginkan
rasa keadilan dan perikemanusiaan obati luka 
meski lagu bis kota bernilai recehan




Abdie,Bandung 2010
Google Photo

Merapi 2010

kucari dalam diam
di kesunyian paling dalam
airmata melebur segala sabda
semua kisah dan sejarah dunia

gugus nazam di galau hati
gempa mengubur mawar
risau gunung menghentak petaka
banjir hanyutkan risau angin

tak bernama
di kefanaan semesta
Cinta berkafan duka


Abdie,Sleman 2010

Hikayat Rasa

pada jarak dan waktu
tertoreh pernak pernik kata
harap dan sejumlah tanya
akankah hidup seterang kejora

mengusir sepi,
menyingkap tabir kabut mimpi 
bagai mencumbu sekelebat bayang
suratan cemara menyulam nazam

di resah kota menanti lahir
kuncup sunyi mengusir sepi
mencipta jarak mewujud waktu
menyatu di pelukan kenyataan

saat resah mengemas rindu
lirih mengemis jarak pada waktu
setumpuk simpul mencipta puisi
gelap jiwa merindu kerlip kejora

rindu yang membisu
diantara jarak dan waktu
mengurai hikayat rasa
kerinduan kita...
  
Abdie,2011
Photo by Deny Jacko

Jaya Giri 2006

langkah tiada henti
diri berjalan susuri jalan
hanya menambah genangan
se iring musim berganti

adalah tanda pergantian
hujan datang menegur kerontang
sendiri, di atas bukit Jaya Giri
kutatap ber- arak mega, susuri luas cakrawala

tak terbaca tanda-tanda
hanya resah memandu gundah
debar di dada menanti masa
kapan musimku berganti


Abdie,2006

Uap Kopi Di Taman Sajak

kutemukan samudra,
genangan suara-suara 
tak ingin sekedar berenang 
kubiarkan tubuh tenggelam

sampai ke dasar
kutemukan taman yang sunyi
meski tanpa sajak tidaklah sepi
saat ku baca jejak para penghuni
yang singgah lalu pergi

menghiasi taman
menjadi bunga-bunga
jejak - jejak taman sajak
samudra wangi di kesunyian





Abdie,072011

Uap Kopiku Di Kebun Sastra

di kebun sastra,
mekar bunga kenangan masa
memakna di bait - bait aksara
bait -bait  sajak jejak para pujangga 
tika sunyi rebahkan tubuhnya

tubuh sunyinya serukan pujian
mencipta irama dan nyanyian 
mengalun indah di kesunyian

seperti semilir sejukkan udara
sirnakan dahaga jiwa kelana kata
kering ranting dan dahan tua

di kebun sastra,
kunikmati syair semesta
keindahan sastra panca indera
hidup dan kehidupan tertata dalam rima


Abdie,072011