tatar bertutur
berpijak do'a-do'a
kau sebut benar dan salah
kau sebut baik dan buruk
bagiku biasa saja
baik buruk benar salah
tidak kuanggap vonis mati
namun ajaran tuk pembenahan
keinginan hati berbuat
tanpa baik tanpa buruk
tanpa benar tanpa salah
hidup tetap berjalan
Abdie,2012
Ae. R
Jumat, 03 Agustus 2012
Di Sudut Zaman
molek berhias senyum
dari mungil bibir gadis pinggiran
membuncah rayu mengemis harapan
di remang sudut zaman
entahah,
karma atau memang nasib
yang memaksanya jalani hidup
dalam samar kepastian menyambut pagi
Abdie, Surabaya 2008
dari mungil bibir gadis pinggiran
membuncah rayu mengemis harapan
di remang sudut zaman
entahah,
karma atau memang nasib
yang memaksanya jalani hidup
dalam samar kepastian menyambut pagi
Abdie, Surabaya 2008
Di Ujung Telunjuk
ketidak patuhan
beringas menyerang kesadaran
hukum mati digantung ambisi
tak berdaya di tangan tirani
mata-mata
me merah marah
di ujung telunjuk
tubuh - tubuhnya tergolek lemah
mulutnya di bungkam amarah
pemangku negeri yang kian beringas
binasakan kesadaran sendiri
menggatung hatinya pada kokoh tiang tirani
tak peduli anak negeri
kehilangan jati diri
sejarah dalam darahnya sendiri
juga dipaksa mati
Abdie,2010
beringas menyerang kesadaran
hukum mati digantung ambisi
tak berdaya di tangan tirani
mata-mata
me merah marah
di ujung telunjuk
tubuh - tubuhnya tergolek lemah
mulutnya di bungkam amarah
pemangku negeri yang kian beringas
binasakan kesadaran sendiri
menggatung hatinya pada kokoh tiang tirani
tak peduli anak negeri
kehilangan jati diri
sejarah dalam darahnya sendiri
juga dipaksa mati
Abdie,2010
Masih Untukmu
tiada ragu
kubuka pintu
menyambut hadirmu
dalam segenap rasaku
dua ruh
menyatu setubuh
sepakat untuk simpuh
pada janji pengikat tubuh
meski nanti
beku tubuh di dasar bumi
dalam tulus kasihmu
rasa ini masih untukmu
Abdie, 2012
kubuka pintu
menyambut hadirmu
dalam segenap rasaku
dua ruh
menyatu setubuh
sepakat untuk simpuh
pada janji pengikat tubuh
meski nanti
beku tubuh di dasar bumi
dalam tulus kasihmu
rasa ini masih untukmu
Abdie, 2012
Kuah Kilah
kilah jadi kuah
sahabat pun kawan muntah
telan ludah sejarah
yang kering di garang serakah
harta tahta selalu jadi cerita
menarik simpati kaum wanita
kawan setia menjadi balada terbuang sia - sia
dalam kenang angkara murka
Abdie,2012
sahabat pun kawan muntah
telan ludah sejarah
yang kering di garang serakah
harta tahta selalu jadi cerita
menarik simpati kaum wanita
kawan setia menjadi balada terbuang sia - sia
dalam kenang angkara murka
Abdie,2012
LAPAR
Rasa lapar ini tak bisa dijanjikan
bahwa besuk perut akan terisi nasi
dan mengembalikan kondisi lemahnya hidup
karena situasi yang tak memungkinkan
menghirup aroma nasi
Lapar
Kelaparan yang terjadi dinegeri ini
pun tak mampu merubah
akal manusia bekerja dengan sehat
dan jiwa yang lapang
Lapar
manusia di negeri ini sudah sama sama lapar
bukan hanya kebutuhan nasi
tapi, kebutuhan hidup yang menipu
membusungkan perutnya sendiri sendiri
Lapar
bukan lagi bagi kaum miskin
kaum miskin kelaparan, itu benar karena kurangnya pangan
sementara kaum durjana
selalu kelaparan, mengejar ambisi dunia
menelan mentah kaum miskin
bahkan rela membunuhnya
dengan janji dan tangan dingin
Hadi Lempe Kaliwareng,Batang 2 Agustus 2012
bahwa besuk perut akan terisi nasi
dan mengembalikan kondisi lemahnya hidup
karena situasi yang tak memungkinkan
menghirup aroma nasi
Lapar
Kelaparan yang terjadi dinegeri ini
pun tak mampu merubah
akal manusia bekerja dengan sehat
dan jiwa yang lapang
Lapar
manusia di negeri ini sudah sama sama lapar
bukan hanya kebutuhan nasi
tapi, kebutuhan hidup yang menipu
membusungkan perutnya sendiri sendiri
Lapar
bukan lagi bagi kaum miskin
kaum miskin kelaparan, itu benar karena kurangnya pangan
sementara kaum durjana
selalu kelaparan, mengejar ambisi dunia
menelan mentah kaum miskin
bahkan rela membunuhnya
dengan janji dan tangan dingin
Hadi Lempe Kaliwareng,Batang 2 Agustus 2012
Langganan:
Postingan (Atom)