aku dan kamu
pemeran utama
memainkan lakon
sandiwara kehidupan
kosong yang terisi
kesombongan dan ambisi
cinta terpenjara, rindu yang terpasung
terkadang tawa bahagia pun berujung duka
adalah cerita berirama nafas
di atas panggung kehidupan
akhiri sandiwara kita
Abdie, 14072011
Ae. R
Kamis, 14 Juli 2011
Entahlah
menulis,
kata yang meronta
pikiran kehilangan diksi
kalimat mati di tenggorokan
keranda bisu mengusung hidup
dalam samar mantra- mantra logika
entah apa yang menjadi kalimat
menghiasi nisanku nanti
Abdie,14072011
kata yang meronta
pikiran kehilangan diksi
kalimat mati di tenggorokan
keranda bisu mengusung hidup
dalam samar mantra- mantra logika
entah apa yang menjadi kalimat
menghiasi nisanku nanti
Abdie,14072011
Jendela Hari
hirup udara
sambut mentari pagi
telah menanti sederet peristiwa
saat ku buka jendela hari
tanpa bayang tingkah laku
lelaku yang akan terjadi nanti
entah tawa,duka atau hayalan semalam
entah apa yang akan kualami dan kujalani
hanya tersenyum pada matahari
kesadaran atau prasangka sia -sia
hanya kau yang mampu berikan terang
dan bersaksi pada kehangatan pagi
bukanlah ketulusan saat ku melihat kenyataan
hanyalah resah yang memaksa aku menerimanya
bukan pula kejujuran saat menjalani segalanya
semata hanyalah keinginan yang tak berarti apapun
duhai matahari!
sia-sia saja segala jujur yang tanpa tulus!
sedetik saja inginku rasakan terangmu
menyinari kejujuranku atasnama ketulusan
sebelum nanti kututup jendela hari
Abdie,Bandung 14072011
sambut mentari pagi
telah menanti sederet peristiwa
saat ku buka jendela hari
tanpa bayang tingkah laku
lelaku yang akan terjadi nanti
entah tawa,duka atau hayalan semalam
entah apa yang akan kualami dan kujalani
hanya tersenyum pada matahari
kesadaran atau prasangka sia -sia
hanya kau yang mampu berikan terang
dan bersaksi pada kehangatan pagi
bukanlah ketulusan saat ku melihat kenyataan
hanyalah resah yang memaksa aku menerimanya
bukan pula kejujuran saat menjalani segalanya
semata hanyalah keinginan yang tak berarti apapun
duhai matahari!
sia-sia saja segala jujur yang tanpa tulus!
sedetik saja inginku rasakan terangmu
menyinari kejujuranku atasnama ketulusan
sebelum nanti kututup jendela hari
Abdie,Bandung 14072011
Bukit Saloka
api unggun
di jantung sunyi
hangatkan setapak masa
catatan laku menjamu malam
menerka kata di pucuk pinus
kawan setia suguhkan kopi
lalu berkata! saat api unggun itu padam
lelaku kita tidaklah mati
menjadi kisah bukit saloka
cerita tubuh yang terdampar
mencari mata air yang sama
di persimpangan hidup dan mati
Abdie,Gunung Ciremai 1999
Langganan:
Postingan (Atom)