Ae. R


Jumat, 16 September 2011

Sajak Gila



terlihat gila, canda tawa
dan cengkerama di beranda
seperti mabuk meneguk alkohol murni kata-kata
yang di campur madunya makna
kegilaannya menjadi warna
menghiasi kanvas kosong di dinding rasa

ketika energi semesta
membuka jaringan maya
perbedaan di alam nyata serupa udara
yang sejuk saat di hirup meski di tubuh yang beda

alkohol murni ngaco meracik arti
efek mabuknya memaksa hati mengerti
keinginan yang datang silih berganti
seperti inginku kembali nanti
bergandengan tangan dengan sahabat sejati
berjalan bersama lantunkan kidung sunyi
sambil mabuk menikmati alkohol murni racikan hati
bukan tafsiran hasil contekan dari ayat suci

temani kegilaanku saat sepi
memohon maaf pada tuhan
sebab aku kembali saat mabuk
dan terlalu busuk untuk mengaku mulia
tak mampu memahat wujudnya di tubuhku
hanya ku tulis sajak gila untukNya


Abdie,09162011

Sayap Kertas


mata ini,
menatap langit-langit
memandang sayap kertas
mengungkap tulisan kelam

seperti hujan
butiran memori berjatuhan
sayap kertas tenggelam di genangan hitam
hingga resah pertanyakan tuhan 

tuhan,
jika kau punya hati dimana hatimu?
atau berceceran di jalanan
menjadi ingus bocah telanjang
yang bercampur tangisan
saat mereka kelaparan

tidakkah kau bersemayam di kesucian ayat-ayat?
yang selalu mengagungkan kemuliaan dan keadilanmu
atau kesombongan penyamun kitab mengingkari kebesaranmu
sebab kesadaran hilang di layar nalar lalu merasa benar
dengan secuil pengetahuan makrifat contekan

tuhan,
sayap kertasku ada karena tulisanmu
nyata di mataku...


Abdie,2010

Mendulang Malam


gelap ini bukanlah kabut malam
namun keinginan dalam hayalan
menggenggam rembulan 

ketika raga berselimut asa
jiwa merana rindukan makna
bukan basa basi ungkapan maha kuasa

bukan pula cahaya dalam sebait puisi
karya penyair sejati atas nama suara hati
namun mengingkari terang matahari

malam ini kuharap kehadiran
kekasih sepi temani kesendirian
memahat wujud tuhan dijalanan
temani tubuhku hingga terdiam 


Abdie,09142011

Apa Kabarmu Tuhan


selamat malam!
lama kita tak jumpa
ah, pasti aku yang lupa
bahwa kau selalu bersama

tuhan!
sebab keangkuhan ku merasa
selama ini kau tak pernah ku sapa
semoga hari ini kau baik-baik saja
mari duduk kita berbincang
memandang bintang
sambil menikmati kopi hitam
tuk lepas dahaga malam

tak perlu resah melihat aku yang gelisah
melihat perbedaan berwarna merah
keindahannya berlumur darah
sebab apa? entahlah

yang jelas seru atas namamu tak bertuah
kau hanya jadi kambing hitam
demi pembenaran tindakan
seperti gelisahku pada gelap mata
selalu kambing hitamkan cahaya

entahlah, aku hanya ingin
kau baik-baik saja..

Abdie,09152011