Ae. R


Jumat, 04 Mei 2012

Tanpa Tuan

luas tanah
tumpah darah
menampung resah
anak- anak sejarah

saudara sedarah
memutus tali ikatan
katulistiwa tak lagi mengikat ikrar

nusantara hamparkan darah
berkalung tirta bocah pedalaman
kehilangan tapal batas kedaulatan

bapak tua asik me-reka
cerita sejahtera di gedung juang
Sabang Marauke kini
mebujur kaku dan melintang tanpa tuan



Abdie,040512

Masihkah

tetap sama,
berita yang kubaca hari ini
banjir gempa kebakaran korupsi
hukum yang di telanjangi perkara
rumah tanpa dinas, demo tuntutan kebutuhan
polisi tentara politisi birokrat, perang urat demi pangkat
pendidikan dan sarana pengabdian menjadi arena tawuran
harga sembako naik, harga diri melorot tajam
urat tegang pendemo meminta nadi keadilan
yang entah pada siapa pemerintah atau tuhan,
sementara presiden pun tak mampu menghalau rasa galau
melihat jam kantor tak berdetak di bawah sumpah (dodol) kewajiban
bertindakpun takut dihujat,
hanya tersenyum dan berkata "saya merasa sedih"

tetap sama,
panas musim, musim kian panas
gelombang pasang, gunung meletus
bahkan badai datang tanpa pemberitahuan
porak porandakan rumah-rumah sejarah
pancaroba tak terbaca pengaruhi pola pikir
sementara tanah tercinta tinggal semata kaki

fragmen hidup titah siapa tak pasti berakhir dimana
sebab ibu jaripun tak lagi jadi petunjuk arah
tapi meminta darah dari perbedaan ras
ketika ayat-ayat seperti peluru tajam berhamburan
mengubah wajah harap menjadi beringas

masih tetap sama,
leher belati berkalung usus
mata-mata terkesima dalam histeris
menembus langit khatulistiwa
berteriak menembus batas antara
nyata dan harapan yang berbeda
tika gemulai tubuh memanggang hasrat
sederet catatan tersimpan di lontar malam
sisa - sisa tapak kaki di trotoar zaman
menanti angin membawa terbang

seperti biasa,
ampas pekat kesunyian menyimpan tanya
masihkah berita hari esok tetap sama
di waktu yang beda

Abdie Smd, 03052012