Ae. R


Kamis, 29 September 2011

Simbol Itu


mengejar bayang,
di antara selangkangan masa
nyanyian cakrawala
senandungkan duka

malu, hitam di dahi
picik ingkari hati
kata- kata kosong
hancurkan peradaban

kekerasan,
hancurkan tatanan kemanusiaan
tuan yang mengaku bertuhan
haruskah hancurkan kebudayaan

serupa adat lupa adab
seruan dan tindakan tak lagi bijak
ingatlah tuan,
simbol budaya bukanlah berhala

biarkan saja ia menjadi tanda
bahwa kita adalah suatu bangsa
yang miliki adab dan norma estetika
buktikan saja kita menyembah yang kuasa

Abdie,2011

Lihatlah Anakku


selepas petang,
bapak pulang membawa harapan
tempat bermain angan -angan

anakku!
pengetahuan bukanlah kotak pintar
yang berisi ilmu merasa benar
dalam hingar bingar adu nalar

bukan pula aroma dalam sebotol parfum
saat kau hirup wanginya hanya se saat
sebab hakikinya menjadi racun yang kau telan
kerdilnya pikiranmu membuat padang menjadi gersang

lihatlah anakku!
buku kecilmu yang lalu
saat dunia ini tawarkan jamuan
kamu bukanlah tumbuh di kebun anggur
namun di atas pengabdian Ibumu
yang kini menjadi debu di lahan subur
yang luput dari pengetahuanmu


Abdie,2011

Sudahi Saja


caci maki
pada sepi
pada sunyi

sekejap
dingin terpuruk
di sudut sesal

kata-kata
merasuki raga
hangatkan rasa

sudahi saja
harap memetik kembang
dari cerita masa depan

ketika masa lalu
masih layak tuk dicinta
tak perlu memaki sepi pun sunyi


Abdie,2010

Entah Kemana


sampai mana
sanubari berjalan
menggandeng tangan
perbedaan

saat semilir
sampaikan suara- suara
seruan naif berharap simpatik
keluh yang di sulap jadi do'a

benarkah hati
menjadi kendali
suara dan tindakan
tika mata hilang pandangan

entah kemana di tujukan
seru suara- suara lantang
penyembah tuhan
di tengah kerusuhan


Abdie,2011

Pesan Bapakku


di bait cinta - cinta
keutuhan rasa sirna
di ambang batas logika
kata - kataku binasa

tak ada batas kadaluarsa
cinta mencintai malam- malam
menyatu waktu setubuhi hari- hari
pun saat tubuh ini,
tak lagi rasakan hangat mentari

bapakku berkata,
tak perlu ragu jalani saja 
sebab cinta itu milikmu
mencintai adalah darmamu

suka duka adalah persinggahan
bukan kepalsuan pasrah dalam do'a malam
yang mengingkari kenyataan
buktikan saja kau berjalan dengan keyakinan sendiri
bukan mendompleng pada seruan yang datang dari masa lalu


Abdie,2011

Maaf Kawan


selalu kubilang,
bukan hidup jika tak ada perubahan
kawan pun sahabat adalah persinggahan
ketika langkah tiba di putaran keresahan

memadu kata saling menyapa
bergandeng tangan saat suka pun duka 
terkadang egois saling membenci
tanpa sadar bahwa dalam selisih itu ada kasih

saat kerinduan menjadi bumbu perjalanan
temukan arti kesejatian keburukan pun kebaikan 
wajahmu kawan!
seperti matahari terangi putaran zaman

kebaikanmu kawan
menjadi saksi perubahan
dan semoga kau rasakan terang yang sama 
meski kita tak lagi bersama arungi samudera fana


Abdie,2010

Siang Ini


detak, 
ciptakan masa 
duka pun bahagia
canda dan tawa
menjadi kenang
hangat mengisi beranda

bebas,
memahat makna
mengukir rindu-rindu
pada purnama juga kejora 
tempat semayam senja

bebaskan jiwa
pada terang sang surya
saat tinggalkan jejak- jejak
rindu yang menyaksi putaran detak 
menyatu di detik terakhir
saat nafas di penuhi ruang takdir



Abdie,2011