Ae. R


Rabu, 13 Juli 2011

Sajak Senjaku 2

meniti watu
menunggu hati
memendam harap
di lembah hasrat

renda kata
gejolak sukma
di beranda senja
memadu rindu

mengisi waktu
merenda kata
aku dan kamu
di samudra cinta


Abdie, Bandung 13072011

Putri Impian

menafsir wajah
sekelabat bayang
di riuh pesta putri impian
setetes madu di ujung beling

di atas panggung pemburu tahta
siang berpesta cahaya terang
liuk tubuh gemulai bawakan tarian
tajam pemburu mencium madu

senja segera merana
kunang-kunang kesepian
cahayanya di curi pemburu negeri
membias lalu hilang di jeluk rengat

berjalan tanpa terang
nasib anak-anak malam
pemburu menggiringnya ke tepian
negeri sunyi putri impian


Abdie,Bandung 13072011

Pondok Kecil Itu

seumpama nafas
hembuskan lembaran kisah
memenuhi  ruang
pondok kecil di pinggir zaman

seumpama atap
tempat  bernaung
jalani hidup berbagi ratap
merayap menggapai bintang

serupa duri di wangi mawar
dua sisi berbeda di koin yang sama
tetap menyatu saling menghargai pemahaman
di latar ikrar, tiada tersirat penghianatan
meski esok entah dimana menikmati matahari sendirian

namun untuk cinta selalu ada tempat
meski di kesunyian, sendiri bukanlah sepi
di ruang yang sama nafasku nafasmu ikrarkan setia 
di pondok  bernama Sahabat Sejati
pondok kecil kita



Abdie,13072011

Pada Matahari

anak gembala
mengukir kata
di padang senja 

di lembaran sabda
membasuh karat nista 
yang membalut raga

pada sang surya
nyatakan rasa
kucari gembala


Abdie,2010



Aku dan Kamu

bait pertama 
aku dan kamu
menjelma kita
renangi samudra
bermakna cinta

bait kedua
hanya ada aku
kamu entah kemana
namamu mengendap
jadi ampas pekatnya
cinta kita


Abdie,12072011
Skrip dan Waktu 

skrip
lembaran naskah
sebuah drama kehidupan
waktu
menyimpan rapi segala alur
 perjalanan manusia
menjadi simpul
hidup

Abdie,12072011

 

Dua Tiga Juni

dalam hening
kusapa bulan Juni
bulan kisah awal putaran 
mencari makna dua dan tiga

dalam haru biru dan bahagia
kedua orang tua juga kerabat
Dua Tiga Juni berikan tangis pertamaku

tangis kelahiran itu,
entah tangis pada apa, untuk siapa
pada cinta atau untuk dukanya fana


detak detik se iring mentari
di tubuh bermukim segala kenang
angka - angka menjadi tanda 

usia lalui pintu-pintu musim 
atas nama hidup jalani kehidupan
entah di angka mana ia berhenti

angka dua dan tiga jadi pijakan
tubuh berjalan di atas kepastian
tangis pertama di bulan Juni 
adalah tujuan perjalananku


Abdie,23062011




Dimana Aku

pagi sisakan sepi
mengukur jarak waktu dulu
selimut kisah setapak langkah
merenda gelisah di ranjang malam

angin dulu terbangkan kabar
di cawan rengat madu berkarat
membatu di penggal kata-kata
tenggelam di lumpur zaman

ibarat bambu tidak berbuku
tiada jejak membaca surat
wahyu-wahyu menjelma ranting
dimana aku saat ia turun ke bumi


Abdie,12072011


Latar Cinta Rama Sinta

tiap detik masa itu
pelabuhan suratan tubuh
sandarkan sekeping rindu
pada gelombang dan bintang timur

ruang kosong mengeja makna
kidung rama memuja dewi sinta
senandung syair merajah jiwa
sasakala memakna saka tresna

awalnya adalah kata 
warna - warni yang merupa
pijakan kembara di atas segara
merangkai cerita menjadi pusaka

mengukir resah di buih putih
di lengkung cahaya menyulam rona
terurai rambut sepinggang dara
telaga anggun pelabuhan segala mantra 

berbait madah menjadi sajak
menembus batas segala sekat
mengabdi pada bait-bait jejak
kembara prahara hirup aura nikmat

tulus kasih bintang timur
senandung madah cakrawala 
jajar sesama di tanah pusaka
menjadi latar cinta rama sinta


Abdie,12072011
Photo by Deny Jacko