Pada Matahari 2
entah kemana
bening sinar di kuncup malam
setelah meneguk madunya waktu
dalam seribu helaan nafas
hanya semilir
melepas resah di dalam desah
saat hingar dan riuh gemuruh mengisi kepala
terlintas sebuah tanya
pantaskah aku?
mendekap angan dalam gulita
apalagi berharap nyata
saat matahari memberi tanda
dengan titik terangnya
pada kerlip kejora
aku memang tak pantas
pun sekedar berkata - kata
jika kalimat yang terucap
hanya menjadi gulita rasa
Abdie,08282011