Ae. R


Jumat, 08 Juni 2012

Kamu Rinduku

lirihmu,
seperti semilir
lembut mengelus hening
benamkan rasa di bilik malam
mengeja kerinduanku
kamu!


Abdie,2012




Ikrar Trotoar


bukan tak tahu batas hanya melucuti identitas
yang menjadi pembatas
tak peduli siapa,
penyair atau penyihir, pejabat pun penjahat
di trotoar yang sama meski dgn arah yang beda
kita berjalan kenakan topeng mencari lempengan nafkah 
mengukir tahta kuasa...



Abdie/Komunitas Trotoar,2012

Kita Berjalan Atasnama semesta

bagaimana bisa bercinta
kalau paham kita di paksa sama
tak peduli dimana tempatmu berdo'a dan memuja
yang aku peduli hanyalah cinta dalam dirimu
jadi penuntunku menyayangimu!
kita boleh beda paham sayang,
namun tak perlu saling salahkan paham
usah kau pedulikan gonggongan fatwa
kita jalani saja cinta ini atasnama kasih semesta


Abdie,06082012

Kalangkang

Hareupeun eunteung,
kalangkang eundeuk - eundeukan
usik dipirig wanci, bulak balik nyieun laratan
nyipta sawarga dina hideung bodasna dunya
ngareka carita, sariak layung satukangeun gunung

rasa nu rumasa,
sadrah sumerah raga tumamprak
sabab carita naon nu rek midang, ukur dalang anu apal
siga dorna malih rupa atawa cepot jadi satria
ukur Sunandar Sunarya nu kawasa nangtukeunna

dina renghap jeung ranjugna hirup
sariak layung ngaligincing mapag peuting
kalangkang masih eundeuk-eundeukan,
nitenan hideung bodasna dunya
di dodoho ku ajal nu datangna tara bebeja
teu paduli kalangkang dorna atawa satria


Abdie,28052012

Ampas Kopi

ketika hasrat
padat mengisi hari
hingga dada pun sesak
di penuhi do'a - do'a yang melantun
tanpa kepala

kunikmati segelas kopi
di iringi tembang malam gitar tua
di bawah merah setengah purnama
tafsirkan denyut sebelum terhenti

komposisi hayal,
lengkapi keselarasan yang terberai
tak lagi merata di dinding kaca
ciptakan nada-nada butiran peluh yang me merah

meski sumbang tetap kunyanyikan
lagu satu nusa yang kini tak lagi sebangsa
sebab denyutnya sudah saling sikut
entah sampai kapan ragam perbedaan
menjadi komposisi unjuk kekuatan


Abdie,31052012

Dust In The Blues Vs Black Coffe

indahnya bunga di taman
tak se indah kehadiranmu kawan!
yang datang membawa cemilan
sebungkus kata yang kau temukan
di tempat pembuangan juga jalanan

ku santap meski sedikit basi
sebab kau sajikan sepenuh hati
kita bercerita tentang cinta di wajah negeri
yang murung menyaksikan opera dengki
mengubah amanah menjadi caci maki

kawan!
ketika irama hidup mulai berkolaburasi
dengan nada - nada asing yang di agungkan
ku ingin kita tetap di sini bersama menatap langit
yang menaungi ikrar sumpah tempo doeloe
meski kita, terbuang di negeri sendiri

kawanku kawanku ada li li li lima
rupa - rupa warna warna warnanya
tak peduli hitam, putih, kelabu,
merah merah merah bahkan ungu
mari bung kita bersatu nyanyikan lagu kebanggaan
untuk mengenang matinya kebangsaan
dalam da da da dada yang terasingkan...

kawan kawan kawankuuuuu!
biarkan guguran bunga di taman
terbakar matahari lalu kembali ke bumi
seperti kita yang sekejap singgah
lalu musnah se usai bernyanyi
dan terbakarrrrrrrrr
api api api api mimpi


Abdie, 01062012