Ae. R


Jumat, 08 Juni 2012

Ampas Kopi

ketika hasrat
padat mengisi hari
hingga dada pun sesak
di penuhi do'a - do'a yang melantun
tanpa kepala

kunikmati segelas kopi
di iringi tembang malam gitar tua
di bawah merah setengah purnama
tafsirkan denyut sebelum terhenti

komposisi hayal,
lengkapi keselarasan yang terberai
tak lagi merata di dinding kaca
ciptakan nada-nada butiran peluh yang me merah

meski sumbang tetap kunyanyikan
lagu satu nusa yang kini tak lagi sebangsa
sebab denyutnya sudah saling sikut
entah sampai kapan ragam perbedaan
menjadi komposisi unjuk kekuatan


Abdie,31052012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar