Ae. R


Selasa, 26 Juli 2011

Anak Alam

diguyur hujan
bermain lumpur
menghirup embun
terhempas angin
rasakan hangat mentari
adalah cermin mengenal alam
kasih sayang semesta kepadamu
sebab hidup harus beradaptasi
sebelum menjadi debu

saat panas pun sejuk
riang tawa, senyum dan suka cita
pun saat tangisanmu memekik langit
tika tawa dan senyummu telah dirampas
jadikan pembelajaran dalam asuhan matahari
mengenal alam pengalaman hidup

tak perlu iri melihat mereka
anak mami dan papi, pejabat pun konglomerat
dalam asuhan manja dan kemewahan dunia
sebab tawa candamu memakna bahagia
tangisanmu memberi makna rasakan sesama
teruslah beradaptasi dalam asuhan matahari
mengenal alam menganal diri, sampai kau nyatakan,
bahwa kasih sayang mengalahkan segalanya
tempat kemewahan dan debu jalanan bersimpuh


Abdie,26072011
Google Photo

Puisi Anti

putar pandang 
mata hati
mata pikiran

terpuruk
semua disita

licik memekik
teriak anti
picik mencekik
janji di korupsi

di jeruji
harga diri
mati


Abdie,24072011

Asaku

mengaku,
aku berilmu, hanyalah asa
timbulkan sebuah prasangka 
keberadaan wanita pemilik harta
yang memiliki hakiki singgasana dan tahta 
dan tulus senyum perempuan tua


merangkak dalam gulita
segala ilmu mengungkap tanya
ketika hakikat dianggap sempurna
mampu temukan makna huruf - huruf yang di eja
seolah sebuah muara dari semua kembara makna
dianggap lebih indah dari nyata terang purnama


saat mata - mata mulai membuka
semata ia hanyalah pelajaran biasa
tidak se istimewa yang aku kira
ketika tak berjejak di taman fana


mengira marifat tiada dua
tujuan akhir mengenal diri asingkan dunia
aku hanyalah dungu dalam gulita
sementara matahari berikan terangnya
tanpa warna tak memilih siapa




Abdie, Manglayang17062009

Pasini Urang

nyawang bentang
matak wa'as ku kiceupna
ngabayang mangsa katukang
ngolepat rindat socana

kiwari tinggal lamunan
rindat soca bangbaluh hate
bari ningali bulan sapasi
anu sakapeung kahalang mega

kiceup bentang bulan sapasi
nunda rusiah pasini kapegat pati
sanajan mega ngahalang
carita urang moal rek ilang


Abdie,Sumedang 2008

Telaga Kita

Bergerak pena
Saat menghampar aksara
Dalam derai-derai riak telaga
Rasa mengeja menguntai kata
Mengalir pena mengurai makna

Imaji menyanding riak
Menuai kata bunga telaga
Diam kembara merangkai sajak
Teratai merah perlambang cinta

Dalam sajak kembara bicara
Ku untai bait - bait teratai
Meski tak seindah syair penyair
Namun rasa mungkin sama

Derai riak dan bunga teratai
Membingkai kisah  aku dan kamu
Di telaga kita...


Abdie,Situ Patenggang 2007