Ae. R


Selasa, 16 Agustus 2011

Suara Belahan Jiwaku

Sayup mengalun
Lembut nada semilir
Membelah malam
Terbangkan angan

Degup jantung
Mengungkap rahasia
Sketsa yang terlukis di dada

Adalah kamu kekasihku
Belahan jiwa yang mengajariku

Makna pengabdian
Dalam galau dan keteguhan
Setia dan penghianatan
Antara cinta dan pengingkaran

Adalah rangkaian hidup
Dalam ikatan sakral perjanjian
Yang terpisahkan oleh pemahaman
Dengan angkuhnya salahkan jarak dan waktu

Suaramu mengisi kesunyian
Dan sendiriku tak lagi sepi
Ketika tulusmu,
Mengiringi langkahku
Menyambut matahari pagi lalui hari


Abdie, 16082011

Wajahmu

Dalam gelap
Melukis langit dengan angan
Memahat bayang di dinding malam

Tak bisa aku sembunyi
Dari tatap selaput sunyi
Hingga lidah ungkapkan suara hati

Senandung jiwa mengukir wajah
Jadi keindahan dalam sulaman kelam
Dan sepiku mengubah sebuah kenyataan

Kekasihku,
Senandung jiwaku suara hati
Wajahmu membuat malam ini menjadi indah


Abdie, 16082011

Pesisir Sepi

tiada dendam
pada gelombang
ketika daratan kehilangan tepian
sadar tak ada yang kekal
selain sunyi pemilik sepi
hanya kembali yang terpikirkan
memahami rahim tujuan pulang
ketika hitam telah mencemar
mengubah putih jadi kelabu
dan cinta tetaplah abadi milik udara
hingga raga terbujur kaku
di pesisir sepi

Abdie,2009


Bait Rindu

pada detak waktu
rindu mencari jati diri
di latar putaran masa
menyulam tapak masa lalu
bait rindu mengurai jejak
sesal menjelang ajal


Abdie,2010

Akar Makar

mengakar
makar berkarat
jiwa bangsa sekarat

yakin yang tak di pahami
membunuh idiologi negeri
serukan teror saling membenci

akar makar
melilit bagai kawat duri
siap membunuh nurani pertiwi


Abdie,08162011

Kekasih Sepi



menyibak debu risalah perjalanan
menyulam pasrah pada waktu
langkah pejalan menuju telaga
labuhan sunyi simpuh yang sepi

deras madah sumerah
membentang jalan tapaki arah
teguh kukuh pada suara hati
mencintai sabit purnama alam

menuai gema degup jantung
merindu suara gubahan bulan
menanti kekasih lantunan detak
sabit mencipta sepenggal sajak

nalam rembulan
mengenang wajah
kekasih sepi temani sunyi
dalam sujud yang sendiri


Abdie, 08112011

Nyanyian Jiwa



Kekosongan Jiwa
kadang-kadang kurasakan
kehampaan dan kekosongan dalam hidup ini

Segala hiruk pikuk kehidupan di sekelilingku
berjuta pikiran dan keinginan kehidupan
Yang mewarnai sejuta peradaban umat manusia
menyentuh semua yang ada di kaki langitMU
Semua apa yang ada dalam benakku
seketika kuamati garis telapak tanganku
cermin ini yang menggambarkan wajahku
kesunyian dan kekosongan kurasakan di sini
namun kurasakan degup jantung dalam dadaku

dalam relung hatiku
kudengar suara
menjerit, merintih namun tetap terdiam
berbicara,bercerita namun tetap diam
berteriak, berseru namun tetap saja terdiam

Jauh di dalam rasaku, kurasakan
kedendaman, kedengkian, kebohongan , kemunafikan
keangkuhan, kesombongan bahkan pengkhianatan
namun masih tetap terdiam

namun jauh lebih dalam lagi kudengar, kurasakan
Seperti kerinduan, kasih sayang, pengabdian, kebesaran, kemuliaan
hakiki, kesejatian, keabadian
namun tetap saja diam terhalang tulang
Apakah ini hanya sekedar permainan
apakah ini rangkaian kehidupan
dimana aku tak bisa menghindar, berlari dan sembunyi
Tuhanku, apakah ini alasanMU menciptakan alam semesta yang fana
TUHANKU tunjukan aku hamba hina ini yang abadi kalau saja alam ini sementara




Abdie,14032010

Antara Aku, Sahabat Dan Cinta Sahabatku

Hari ini akan segera berakhir, kusaksikan sang surya terbenam
Ku lihat segerombolan burung pipit kembali kesarangnya
Setelah seharian mereka terbang, bercanda dan mencari makan
Semoga esok aku bisa melihatmu kembali terbang

Selamat datang wahai sang malam!
Aku menyambutmu dengan sejuta cerita hari ini
Izinkan aku berbagi dan mengadu padamu
Hari ini lidahku terasa kaku bibirku bisu, jiwaku gundah, terasa beku pula hatiku
Jangankan sebaris kalimat, sepatah katapun tak sanggup ku ucapkan
Aku masih sadar mataku tidaklah buta
Namun aku tak mau lagi untuk melihat apalagi menatapnya
Tak tersisa sedikitpun keberanian untuk berhadapan dengannya
Namun aku tidak pernah membencinya, hanya merasa takut kehilangan
Setelah semua yag telah dia lakukan begitu tulus padaku
Dialah sinar terang yg menyinari gelapku
Dialah “Sahabatku”

Wahai sang malam!
Aku tidak berpikir, kukorbankan hidupku untuk menebus ketulusannya,
Dan aku rela semuanya kuberikan karena dia sahabatku
Sampai akhirnya sesuatu itu datang menuntut ketulusan
Dengan segunung emosi menyalah artikan “cinta dan sahabat”
Mencaci tanpa hati, mencerca tanpa hiraukan rasaku
Dengan paras keangkuhan dia berkata, akulah cinta sahabatmu
Akulah pelabuhan ketulusan sahabatmu!

Dengan kebencian, bibirnya menari dan berucap kamu bukan apa – apa
Kamu tidak pantas terima ketulusan sahabatmu jauhi dan tinggalkan saja dia
Seperti pujangga besar mengumbar kata tanpa makna,
Namun dia merasa cacian dan makian adalah karya terindahnya
Dialah “cintanya” sahabatku

Wahai sang malam
Tolong ingatkan dia untuk membedakan “sahabat dan cinta”
Kabarkan padanya aku hanya seorang yang biasa, sekedar ingin jadi sahabat terbaiknya.
Karena hari ini aku hanya mengurung diri dalam kamar
Aku hanya bisa menangis, marah dan mencaci diriku sendiri
Setelah mengingat semua yang telah kulewati bersamanya
Dan kuberikan semua hidupku, jiwa bahkan ragaku

Wahai sang malam!
Apakah aku memang tidaklah pantas
Untuk mencintai, meski hanya cinta seorang sahabat
Apakah takut kehilangan adalah rasa cintaku yang sesungguhnya
Atau hanya ketakutan belaka

Wahai sang malam!
Tunjukan jalan terbaikku, untuk esok menyambut mataharimu



Abdie,SaUnG kUrInG 060510

Nanti


Nanti ,
Kaulah yang membuatku lunglai
Saat langkahmu tak lagi hampiri aku
Kaulah sumber air mataku
Saat matamu tak lagi menatapku

Nanti,
kaulah yang mebuatku tuli
saat tak kudengar lagi sapa suaramu
kaulah yang membuat tanganku kaku
saat genggamanmu tak lagi kurasakan

Nanti ,
kau adalah harapan semuku
saat aku tidak menjadi pilihanmu
kau akan menjadi duka hidupku
saat kau sirnakan aku dari ingatanmu

Nanti ,
kaulah sakit yang akan kurasakan
saat suara lembut dan merdumu
mengiris hati, menikam jantungku
mengucapkan selamat tinggal ..

Nanti ,
Kau akan membawa nafasku
terbang bersama mimpi keabadianku

Abdie, 05122011

Tulisanku Adalah Kamu

langit senja
menuliskan rindu
pada awan yang menggantung


gelisahku pada jarak 
memahat kenang pertemuan
tumpahkan angan dan harapan


meski hanya kata
inilah kebahagiaanku
sederhana terjemahkan asmara


tulisanku adalah kamu
gelisah yang kupahat
di teduhnya langit senja


Abdie,2010

Tinggal Lamunan

dinten harita urang patepang
teu nyangka bakal janten emutan
mekar katresna tina rasa
nyambuangna mawa  kanyaah

kiwari urang pa anggang
dinten harita tinggal kalangkang
kasono, kanyaah, kaheman,
kacinta mangsa harita
jadi carita ngeusi lamunan 




Abdie, 2011
Sebait Cinta


lara hati
bagai tertusuk duri
terluka rasa yang memahat ukiran
ketika sebait cinta yang puja
 berakhir penghianatan


Abdie,2008