Ae. R


Selasa, 16 Agustus 2011

Antara Aku, Sahabat Dan Cinta Sahabatku

Hari ini akan segera berakhir, kusaksikan sang surya terbenam
Ku lihat segerombolan burung pipit kembali kesarangnya
Setelah seharian mereka terbang, bercanda dan mencari makan
Semoga esok aku bisa melihatmu kembali terbang

Selamat datang wahai sang malam!
Aku menyambutmu dengan sejuta cerita hari ini
Izinkan aku berbagi dan mengadu padamu
Hari ini lidahku terasa kaku bibirku bisu, jiwaku gundah, terasa beku pula hatiku
Jangankan sebaris kalimat, sepatah katapun tak sanggup ku ucapkan
Aku masih sadar mataku tidaklah buta
Namun aku tak mau lagi untuk melihat apalagi menatapnya
Tak tersisa sedikitpun keberanian untuk berhadapan dengannya
Namun aku tidak pernah membencinya, hanya merasa takut kehilangan
Setelah semua yag telah dia lakukan begitu tulus padaku
Dialah sinar terang yg menyinari gelapku
Dialah “Sahabatku”

Wahai sang malam!
Aku tidak berpikir, kukorbankan hidupku untuk menebus ketulusannya,
Dan aku rela semuanya kuberikan karena dia sahabatku
Sampai akhirnya sesuatu itu datang menuntut ketulusan
Dengan segunung emosi menyalah artikan “cinta dan sahabat”
Mencaci tanpa hati, mencerca tanpa hiraukan rasaku
Dengan paras keangkuhan dia berkata, akulah cinta sahabatmu
Akulah pelabuhan ketulusan sahabatmu!

Dengan kebencian, bibirnya menari dan berucap kamu bukan apa – apa
Kamu tidak pantas terima ketulusan sahabatmu jauhi dan tinggalkan saja dia
Seperti pujangga besar mengumbar kata tanpa makna,
Namun dia merasa cacian dan makian adalah karya terindahnya
Dialah “cintanya” sahabatku

Wahai sang malam
Tolong ingatkan dia untuk membedakan “sahabat dan cinta”
Kabarkan padanya aku hanya seorang yang biasa, sekedar ingin jadi sahabat terbaiknya.
Karena hari ini aku hanya mengurung diri dalam kamar
Aku hanya bisa menangis, marah dan mencaci diriku sendiri
Setelah mengingat semua yang telah kulewati bersamanya
Dan kuberikan semua hidupku, jiwa bahkan ragaku

Wahai sang malam!
Apakah aku memang tidaklah pantas
Untuk mencintai, meski hanya cinta seorang sahabat
Apakah takut kehilangan adalah rasa cintaku yang sesungguhnya
Atau hanya ketakutan belaka

Wahai sang malam!
Tunjukan jalan terbaikku, untuk esok menyambut mataharimu



Abdie,SaUnG kUrInG 060510

Tidak ada komentar:

Posting Komentar