Ae. R


Jumat, 07 Desember 2012

Dendang Malam

gurindam malam
mengenang kelam

tragedi hati
membara negeri

menjarah sejarah
bersimbah darah

orang berdasi duduk di kursi

berkhutbah tentang tatanan azasi

moral agama menelan ludah
memandang umat bermata merah

mengusung pedang di tepi jurang
teriak lantang nyatakan perang

muak memandang perbedaan
runtuh sudah pilar kesatuan

hukum kenakan seragam keadilan
ternoda jasa perjanjian kekuasaan
...

jika saja
tuhan yang berbicara
tragedi hati takkan pernah ada
dan sara bukan lagi desain panggung angkara

setelah Lampung,
seharusnya tak ada lagi
kecuali memang itu sebuah skenario teror
demi satu kepentingan....



Abdie,2012

Terapiku

sejuk terasa,
seperti terapi sebuah rasa
saat cinta bukan hanya bahasa
olah kata tampil bijak berbicara
di atas meriahnya panggung fatamorgana
namun mewujud perbuatan nyata
meski sekedar saling sapa akui sesama
kasihnya tak memandang kasta apalagi sara
sejuk terasa,
sebab cinta itu memang ada
bukan hayalan do'a malam belaka



Abdie,2012

Karang dan Kerang

jika saja makrifat
bukan lidah yang bersilat
dalam hayal dan angin malam
tentang karang dan kulit kerang
tentu jalan cinta takkan terhalang perbedaan
karang dan kerang



Abdie,2012

Beranda Sesama

Lama tak kubuka beranda
Kulewatkan banyak makna
Metafora bahasa syair semesta
Dalam sajak dan puisi para pujangga
Ternyata tuhan memang ada
Dalam setiap diri yang bernyawa
Bukan lukisan abstrak pemuja do'a

Semoga saja menjadi nyata
Mewujud dalam damai sesama


Abdie,2012

Tuhanku Tuhanmu

tuhanku tuhan tuhanmu tuhan
terperangkap hedonisme duniawi
terjerat tradisi basi kata hati dan mitologi

saat kuasa bertahta
di atas kata-kata bijak kelana kitab
yang membutakan ketulusan langit
adakah do'a bagi sang pelaknat
adakah do'a bagi sang pengutuk
saat hujan bangunkan tunas-tunas kehidupan
untuk dongeng masa depan



Abdie,2012

Siapa

kucoba membuka mata
memandang banyak cerita
dalam sangkar mewah berhias permata
air mata bunda berderai sebab petaka
siapakah musuh atau kawan setia manusia sebenarnya!?
setan atau kemunafikan atasnamakan tuhan dalam ajaran
hingga kehidupan seperti penampungan penderitaan
sebab keyakinan seolah menjadi paksaan

siapa yang di agungkan
dalam cerita yang berbeda jalan
haruskah kebersamaan itu nampak nyata
saat negeri ini dilanda bencana saja!?



Abdie,2012

Kopi Hideung VS Goreng Ulen

perang diditu ribut didieu
pabeulit jeung harga daging sapi di jero nagri
demo ngantri nungguan giliran
ngajukeun rupa - rupa tuntutan kahirupan
pulisi kawalahan, ku pamolah nuasalna tina kahayang

juragan mentri sibuk sorangan
ngurus rumah tanggana sewang-sewangan
nu keur di rung-rung kabingung gara-gara kabutuhan
pahlawan nu biasa kabeurangan oge ngadak - ngadak teu hudang
siga nu sieun kahujanan atawa kabanjiran

anggota dewan pipilueun senam pagi
biwir baceo parebut gengsi jeung harga diri
poho kana harga daging sapi zaman kiwari
nu leuwih mahal ti harga diri

koceak dengek rahayat leutik
ningali harga sendal kulit jeung tarif listrik
biheung make biheung caang, matana burial buncelik
tungtungna ngalagu dangdut duhai politik tik tik tik tik tik
tuluy ngegel tungtung biwir saeutik




Abdie,2012

Celoteh Pak Tua

tak ada puisi saat sakit gigi
realita bukanlah sajak kata bermakna ganda
lihatlah mata itu bukan pemandangan belaka
saat hujan menantang gersang
tak ada yang sanggup menghalang
begitu juga dengan sajakmu
yang hanya bercerita tentang senja



Abdie,2012

Sama Saja

entahlah, terserah
menurutmu itu sumpah
bagiku tidak lebih baik daripada sampah
rekayasa kronologi atau skenario pasti
tanya saja dirimu sendiri
sebab bagiku terang itu hanya matahari

aku dan kamu
hanyalah sepenggal kisah
benar dan salah nalar yang tak pasti
tak perlu merasa diri ini suci

aku dan kamu
sama saja


Abdie,2012

Kamu

ya, cantik itu kamu!
yang memahami arti kosmetik
saat cermin itu retak di telan angka
kecantikanmu menjadi sempurna
dalam setiap do'a
tak pernah pasang pun surut
seperti gema dalam irama puja



Abdie.2012

God Day Time

serupa menebar jala
saat kau umbar kata-kata
berharap puji dan puja
ramah senyum merayu makna
dalam sosok mencari kuasa

benarkah seperti itu adanya
ah, bagiku itu hanya simbol dunia semata
bijak semasa kampanyeu saja
sebab rasisme masih butakan rasa

namun akhirnya
sambil koprol aku katakan
"I don't care who you are"
tak cukup bijak dengan hapalan kitab
memimpin bangsa memelihara kedaulatan negara
sebab Sabang sampai Marauke adalah amanah semesta
warna warni kitab pemersatu jiwa
Indonesia...



Abdie,11112012