kemakmuran
kesejahteraan
damailah,
bersama riuh pesta pora
euforia durjana berjubah mewah
teguk anggur di gedung megah
yang lancang teriak pongah
tak hirau derita kaum papa
ya, selamat tinggal
biarkan kami
tetap di jalanan
damai dalam
pekatnya debu
kami,
anak negeri
tak lagi menangis
bulir itu sudah membeku
di dalam qalbu
para penipu
serak suara- suara
lalu bisu terikat dasi
harga diri terinjak sepatu
karpet merah berbau amis
Abdie,03072011