lelah mata membaca kata
namun rasa tak henti memakna
tertelungkup kantuk di buai asa
mengantrilah mimpi berharap nyata
seakan berlalu semaunya
waktu menggerus bagaikan arus
sebelum sempat sampai muara
gejolak hasrat kandas di karang sebab
melarung renung menggapai ujung
yang entah di persimpangan ke berapa
senyum membingkai jawab semua tanya
menyatu temu menuju dermaga
kecewa atau sesal akhiri cerita
adalah kenyataan yang harus di petik
bukanlah pilihan pun jawaban
yang pantas dijadikan penyesalan
sebab ia buah dari pohon keinginan yang kita tanam
dan tak perlu dipersalahkan
sebab cinta pun kerinduan
adalah simpul yang mengikat berjuta makna,
bukan hanya cerita abadi adam dan hawa
pun romantisnya kisah asmara rama sinta
hingga akhirnya waktu di salahkan
padahal rahwana kita mengumbar murka
membentuk sketsa di cermin retak
menodai nilai-nilai dan kerinduan akan hakiki makna
meski punggung tak punya mata
namun rasa menyimpan makna
ia mampu mengurai segala simpul
hingga sebab tidaklah jadi pesakitan
dan waktu,
takkan berhenti pun kembali
atasnama penyesalan
kita...
Abdie,21072011