kau berhasil
membuat aku gila
kau seperti gerimis
menghisap kering dan terik
lalu hilang tinggalkan genangan
tak kuasa aku dustakan rasa
hadirmu dulu ibarat anak tangga
tiada ragu ku menuju langit bersama senyummu
menyibak awan yang menghalang nazam
kita menyulam pijarnya
menjadi bingkai perjanjian kata-kata
mengantar langkah menuju pintu senja
dimana siang dan malam saling menyapa
jelitaku,
sajak ini adalah senyummu
ketika hatiku menyerukan namamu
di seberang jalan taman abadimu
namamu yang luntur di nisan itu
tetap terukir abadi di dinding hatiku
sebab tiada batas merasakan cinta
meski kita di tempat yang beda
Abdie,2009