Ae. R


Kamis, 04 Agustus 2011

Jelitaku

kau berhasil
membuat aku gila

kau seperti gerimis
menghisap kering dan terik
lalu hilang tinggalkan genangan

tak kuasa aku dustakan rasa
hadirmu dulu ibarat anak tangga
tiada ragu ku menuju langit bersama senyummu 
menyibak awan yang menghalang nazam

kita menyulam pijarnya
menjadi bingkai perjanjian kata-kata
mengantar langkah menuju pintu senja
dimana siang dan malam saling menyapa

jelitaku,
sajak ini adalah senyummu
ketika hatiku menyerukan namamu
di seberang jalan taman abadimu
  
namamu yang luntur di nisan itu
tetap terukir abadi di dinding hatiku
sebab tiada batas merasakan cinta
meski kita di tempat yang beda

Abdie,2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar