Ae. R


Sabtu, 06 Agustus 2011

Balada Pahlawan Devisa

meski tak pasti
menyulam harap
berbekal janji dan tekad
menghirup udara di negeri seberang

menjunjung tinggi kewajiban
meski haknya hilang di telan demokrasi
pahlawan devisa terluka di meja birokrasi
ketika nurani bapak menteri di tukar sebungkus nasi


Abdie,2008

Terpenjara Kebebasan

terbakar jantung belantara
membara pesisir hingga pusat kota
merahnya menyambar rumah dan tiang bendera
membuncah darah generasi negeri merdeka

menuntut pembebasan keadilan
dari genggam tangan kasar kekuasaan
hingga pengadilan mirip pertunjukkan dagelan
kebebasan yang salah kaprah penjarakan kemerdekaan

Abdie,02082011

Duriat

tepang urang
ngeusi mangsa suwung
muka lalangse nu nutupan hate
kapaut ati ku tali jangji

guligah medar carita
duriat nu jadi lantaran
lir ibarat layung nu hibar
nyingraykeun mega nu ngahalangan

tapi wanci
mawa papasten masingna diri
najan duriat pageuh ngabeungkeut
mangsa pegat taya nu apal

duriat urang tinggal akarna
ngagantung dina tanggkal lamunan


Abdie,Bandung2010

Di Tangan Fana

di keheningan
diantara ucapan malam
daun gugur berserakan
merancang hidup pada semi mendatang

dalam tiap hembusan nafas
terang purnama menjadi do'a 
membalut ribuan jarum berkarat
yang menusuk tubuh sajak 

mengisi ruang-ruang hampa
sabda semesta firman pujangga
catatan alam tentang kehidupan
mengungkap arti keberadaan

mengalir deras
arus menggerus ketiadaan
dalam genggaman tangan fana
keabadian menjadi nyata


Abdie,2010

Sajak Siang 3

hampa bicara
tangan mengembara
melukis tubuh di kanvas siang
yang membisu di sudut kamar

harmoni romantisme 
menyentuh langit-langit
mengusung nyanyian senja
lunglai tubuh  di paparan fana

bincang menggema
memahami arti sunyi
yang sembunyi tubuh siang
pada masa silam memilih diam

bukanlah jalang yang ganas menikam
semata hati buta makna kasih sayang
menganggap abadi yang bisa di sentuh
sementara tubuh sia-sia menggulung waktu

gema semesta nyanyian hati cakrawala
harmoni romantisnya menyentuh bisu qalbu
pada tubuh kaku di sudut kamar
yang terkapar di samudera siang


Abdie, Kamar Mayat 2011

Kidung Senja

menyibak kabut sepi
sendiri di puncak labirin sunyi
awan hitam mengiringi kematian

sembunyi di selaput terpejam
hilang bayang muncul kenangan
mencipta bahasa kesendirian

jika makna ingin menjadi nyata
lantunkan saja kidung kehidupan
tinggalkan jejak di jalan setapak
telapak kaki yang mengantar jiwa

jangan sia-siakan hening
yang menembus pintu tanpa suara
lihatlah matahari yang setubuh waktu
terangi bumi bukan dengan makna cahaya

percuma saja mencipta samudera
dari jutaan kubah yang serukan puji
rumah-rumah ibadah di banjiri air mata
jika tiada jejak yang mendayung perahu 

muara itu bukanlah kematian dengan harapan kosong
jangan biarkan tubuh merindukan sorga pun neraka
dalam sengketa keyakinan jutaan kubah dan rumah ibadah 
yang melantunkan kidung kematian dalam nafas kehidupan


Abdie, 06082011