Ae. R


Selasa, 12 Juli 2011

Jerat Waktu

pada waktu
tersimpan sirat riwayat lalu
kebebasan memasung langkah
memenggal laku di tanah merah

terangi malam
temaram purnama 
membuka simpul pengikat 
sebait sunyi yang terjerat

waktu di pasung langkah
tinggalkan resah di detak detik
berlalu di catatan laku


Abdie,11072011


Kibar Layar Kecil

torehkan nasib di layar kecil
di bawah terang fajar cakrawala
nelayanku bersiap arungi samudra
membawa harap yang tersisa

entah di mana ujung jalan
hanya biru yang terbentang
ia jelajah dengan layar terkembang
perahu kecil menerjang gelombang

sandarkan hidup di bentang jaring
berteman karang  menghalau bimbang
berjuang dalam hempasan gelombang
terkadang perahu berlabuh tanpa tangkapan

berharap samudra beri senyuman
bahagiakan anak istri yang menunggunya pulang
namun kini nasibnya di terkam harimau
pukat besar  memangsa segala biota 

layar kecil di perahu kecil
kibarnya semakin tersingkir
bukan samudra yang menyingkirkannya
namun angkara hiu pemakan teri
merobek nasib yang tertulis di layarnya

Abdie,Pangandaran 2010

Sajak Emperan

info ketidak pastian
di halaman berita selembar koran
jadi alas tidur tubuh lusuh di emperan


lelap bersama mimpi bingkisan malam
tanpa tahu, suara merdu atau seruan caci 
yang membuka matanya menyambut pagi


pincang kaki naskah kebijakan 
menjadi catatan derita anak jalanan
yang berjalan gontai di antara gedung megah
berharap temukan naskahnya di tumpukan sampah


nyata dingin menusuk tulang 
tak mampu membangunkan nurani 
kebijakan lelap di gedung megah 
angkuhnya menginjak tangis




Abdie,Jakarta 1998



Ki Sunda


kidung sahyang
sesekaring puji
wawangi ati ingsun

kujang agung
sawala sukma
kalam pamuka 

hurip ingsun
riksa waruga
nyakra zagat

asah asih asuh
medal ngalana
ngawangi buana

ampar sasama 
ngadeg para kaula
sumujud mekar wana

lana ngalacak
tunggul tapak
Cakra Buana
Kujang Ki Sunda

Abdie,11072011