Ae. R


Senin, 18 Juli 2011

Satu Huruf

satu huruf di untaian kata
bertukar tempat di antara titik dan koma
diam diantara ceceran makna
bertubi - tubi tanya
dijawab seru yang menderu
ia tetap terdiam
kucoba mengeja hati
tak hirau desir angin yang mematah impian
tak hirau hujan mengguyur malam
tak hirau siang renggut pagi
satu huruf  itu
bukanlah tanya juga seru
tak terhalang koma pun titik

Abdie,18072011




Museum Sumedang

Kisah - kisah zaman dulu
Tersimpan rapi di lemari kaca
Siger berhias emas mahkota raja
Tanda kemuliaan seorang utusan dewa


Bercak darah di ujung pedang
Membuka kisah para hulu balang
Saat menunggangi kereta perang


Ragam benda pusaka
Bisunya menyimpan cerita 
Menjadi sejarah tak terungkap


Abdie, Sumedang 2009















Amanah Bapakku

Negeri ini negeri dongeng
Keyakinan pun jadi rombeng
Idiologi dianggap surat kaleng
Seperti sastra tanpa pujangga

Mata terjaga tetapi buta
Tak mampu mengeja mantra
Amanah leluhur jadi bahan tawa
Saat sidang menggelar perkara

Aku sangsi pada mata
Tanpa kaca di balik mata
Meski duduk di kursi roda
Namun kecepatan lari Bapakku,
melebihi 10 tenaga kuda

Sayang bapakku kini sudah tiada
Ia menyepi di tempat abadi
Namun torehannya membekas nyata
Negara ini kehilangan jiwa

Saat nuraninya berbicara
Pahami saja PANCASILA
Jangan kau kira aku buta
Begitu saja kok repot!


Abdie,Bandung 2010

Kejora Orde Lama

layu melati di trotoar
tertimbun pondasi zaman
alih kuasa menelan akar
harumnya hilang di ujung jalan

dramamu sudah berakhir
tinggalkan deretan sejarah
tangan kekar berebut tuah
diantara kursi membercak darah

kerlip kejora orde lama
tinggalkan sekeping rindu
menghiasi langit Indonesia
tempatku nyatakan pena

Giri Bangun taman abadi
melati mekar tumbuh di hati
biarkan saja nanar mendengki
sebab kamu tetap mewangi melati


Abdie,Bandung 2009


Bahasa Malam

liuk tubuh bahasa malam
dendangkan syair kesepian
beradu denting di gelas kosong
lepas dahaga angin utara

membekap sunyi
tarian singgah di taman
lekuk tubuh opera malam
meliuk di antara gejolak detak

di ujung langit ranting lapuk
tenggelam di telaga samsara
karam semayam di dasar dilema
hymne duka menyambut pagi


Abdie,Bandung 2008

Duka Rimba

mengering ranting
terbakar semak belukar
senyum menyimpul petaka
menghitam lalu bisu di bebatuan

debu mengusik cakrawala
dendangkan lagu di pijar lentera
sayup terdengar sembilu melebur tubuh 
rimbaku lara rimbaku merana

segala jerat layangkan surat
tak terurai di cermin retak
decak kagum penguasa laknat
tanda tangannya setujui naskah sajak

terpenjara luka
membiru di episode debu
kisah kasih raja kera
musnah di genggaman bara


Abdie,17072011