layu melati di trotoar
tertimbun pondasi zaman
alih kuasa menelan akar
harumnya hilang di ujung jalan
dramamu sudah berakhir
tinggalkan deretan sejarah
tangan kekar berebut tuah
diantara kursi membercak darah
kerlip kejora orde lama
tinggalkan sekeping rindu
menghiasi langit Indonesia
tempatku nyatakan pena
Giri Bangun taman abadi
melati mekar tumbuh di hati
biarkan saja nanar mendengki
sebab kamu tetap mewangi melati
Abdie,Bandung 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar