Ae. R


Sabtu, 17 September 2011

Cerminku


berdiri tegak 
berhadapan mencoba mengenali 
tuk saling memahami
nafas yang menghidupkan organ berbeda
 berjalan mencari inti hembusan
utusan yang pembawa pesan
pada panca indera di tubuh yang sama
aku adalah kamu 
dan kamu adalah aku


Abdie,2011



Peluh

aku peluh 
cairan tubuh 
keluar dari lobang pori 
sebab tak sanggup menahan 
baunya dengki yang kotori hati

 aku menjadi bau dan lusuh
 saat tubuh resah dan mengeluh
selalu salahkan zaman tentang kenyataan
tak pernah bersyukur 
dengan apa yang di rasakan

aku peluh cairan tubuh
bukan semata cucuran isaratkan keluh
aku membawa pesan
 untuk tubuh bersimpuh sadari ketidakberdayaan 

hingga kesadaran menerima kenyataan
dan membuatku enggan keluar dari lobang pori
sebab tak mau tinggalkan wanginya hati
membasahi tubuh-tubuh
 yang berjalan di atas pijakan keyakinan


Abdie,09162011