sengal nafas menghampiri
saat sunyi memanggil sepi
rebahkan bahu pada dinding waktu
lirih memanggil cinta yang hilang
lipatan waktu terbagi dua
menyatu dalam kenangan masa
menggali bayangan silam
pada tebalnya debu jalanan
ketika do'a laksana senadung
tulisan kelampun jadi kidung agung
sunyi ini sisakan nafas
tuk mencari labuhan kata-kata mencintaimu...
Abdie,Pangandaran 2012
Ae. R
Senin, 16 April 2012
Hatiku Kamus Abadiku
terjemahkan berjuta diksi
yang merangkai wujud memadu dalam kehidupan
pun dedaun kering dan bening embun
di bawah sinar matahari
degup jantung dan denyut nadi
menjadi isyarat kehidupan
dalam putaran menuju titik awal perjalanan
ketika hakikat yang mengikat keabadian
adalah wujud yang harus dinyatakan dalam kehidupan
bukan semata kiasan firman - firman tetang keagungan
yang menjadi perdebatan keyakinan
hatiku berkata,
tak perlu atasnamakan sepenggal kisah suci para nabi
sebab mereka adalah orang biasa yang mencari takdirnya sendiri
dalam degup jantung dan denyut nadinya yang terbungkus fana
berupaya menjadi manusia
berguru pada kesombongan bercermin pada kemunafikan
memahami wujud nyata sebuah keangkuhan
hatiku bertanya benarkah kamu manusia?
Abdie, 2012
Langganan:
Postingan (Atom)