punggawa - punggawa
menebar luka di beranda
Bendera Pusaka berduka
rapuh tiang di terik ambisi
lunglai Merah di ketiak angkara
Putih lusuh tertutup debu setia palsu
wahai penguasa,
lukislah Merah di dadamu
biarkan Putih selimuti qalbumu
Abdie,11072011
Ae. R
Senin, 11 Juli 2011
Buat Bapakku
keadilan
kedamaian
mimpi indah
menebar resah
sakit parah
di qalbuku qalbumu
akankah ia sembuh?
setelah meneguk darah
Abdie,2011
kedamaian
mimpi indah
menebar resah
sakit parah
di qalbuku qalbumu
akankah ia sembuh?
setelah meneguk darah
Abdie,2011
Galau Debu
memecah resah
malam menelan kelam
mabuk di persimpangan jalan
melayang menuju awang-awang
tersadar tubuh di dalam jurang
dingin menusuk tembus jeruji hati
terpuruk di dalam ruang
hanya kecoa yang ku kenang
menemani tidurku setiap malam
udara bercampur pesing
embun pagi tak lagi bening
hangat mentari terhalang dinding
lusuh ratap mengharap
masih terbuka pintu tuk bertobat
sebelum mata ini tak lagi melihat
Tuhan!
kurelakan mata ini menjadi buta
Abdie,1997
malam menelan kelam
mabuk di persimpangan jalan
melayang menuju awang-awang
tersadar tubuh di dalam jurang
dingin menusuk tembus jeruji hati
terpuruk di dalam ruang
hanya kecoa yang ku kenang
menemani tidurku setiap malam
udara bercampur pesing
embun pagi tak lagi bening
hangat mentari terhalang dinding
lusuh ratap mengharap
masih terbuka pintu tuk bertobat
sebelum mata ini tak lagi melihat
Tuhan!
kurelakan mata ini menjadi buta
agar tak kulihat lagi senyum manis racun itu
namun izinkanlah rasa ini terbuka
memandang indah matahariMu
Abdie,1997
Pil Pahit
kedamaian
adalah impian penghuni bumi
hidup sejahtera rukun antar sesama
tetapi mewujudkannya tidaklah semudah berkata-kata
selalu saja menjadi penyebab pertikaian
saat kedamaian jadi alasan sebuah kepentingan
tak sedikit nyawa melayang menjadi korban
apakah harus ada perang tuk ciptakan kedamaian?
apakah kedamaian itu serupa penyakit?
akankah ia sembuh setelah meminum darah?
pil pahit yang mau tidak mau harus kita telan
sembuh atau bertambah parah kita sendiri yang menentukan
karena memang itu yang kita inginkan
Sangkar Emas
kunikmati secangkir kopi
celoteh kawan ramaikan hening
saat kerlip kejora dan setengah purnama
menghilang di balik awan
hembus semilir menerpa wajah
kawanku berkata, tak perlu risau!
kadang terang datang berbeda wujud
bukan purnama pun kejora
burung kecil yang hidup bebas
kicaunya terdengar lebih merdu
namun seketika bisa menjadi bisu
terpenjara dalam kemilau terang
sangkar emas bernama fana
biarlah purnama di curi awan
kejora lelap di pelukan malam
nikmati saja sajian angin
bingkisan malam mengisi cawan
terimakasih kawan!
Abdie,11072011
Langganan:
Postingan (Atom)