Ae. R


Selasa, 26 Juli 2011

Asaku

mengaku,
aku berilmu, hanyalah asa
timbulkan sebuah prasangka 
keberadaan wanita pemilik harta
yang memiliki hakiki singgasana dan tahta 
dan tulus senyum perempuan tua


merangkak dalam gulita
segala ilmu mengungkap tanya
ketika hakikat dianggap sempurna
mampu temukan makna huruf - huruf yang di eja
seolah sebuah muara dari semua kembara makna
dianggap lebih indah dari nyata terang purnama


saat mata - mata mulai membuka
semata ia hanyalah pelajaran biasa
tidak se istimewa yang aku kira
ketika tak berjejak di taman fana


mengira marifat tiada dua
tujuan akhir mengenal diri asingkan dunia
aku hanyalah dungu dalam gulita
sementara matahari berikan terangnya
tanpa warna tak memilih siapa




Abdie, Manglayang17062009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar