Saat mengalir air mata itu, teriris halus hatiku
pucat wajahmu tak kuasa menahan piluku
ku usap lembut wajahmu, dalam kekosongan tatapanmu
aku merasakan ketakutan kehilangan nafasmu
namun sesaat ini masih kurasakan nafasmu
saat ini kurasakan masih mengalir dalam nafasku
Dengan kelembutan angin malam kubelai urai rambutmu
ujung jariku merasakan getaran
kasihku yang bergejolak
sayangku seakan berontak
seakan tak kuasa untuk ku tahan
seakan kutolak malam bertepi biarkan kejora bersaksi
tak kuasa kutinggalkan hatimu menangis pilu
di kedalaman nurani telah terpatri janji
satukan kasih dalam hati walau hidup dalam derita
walau malam hendak bertepi
janji dalam nurani tak pernah berakhir
rindu ini tak pernah berujung
andai aku bisa menemanimu dipeti itu
kita berjalan menuju cahaya
Abdie,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar