Ae. R


Senin, 04 Juli 2011

Reaktor

Teriak jiwa 
Bebas merdeka
Membentur dinding gelak tawa

Dalam riuh tepuk dan sorak

Mulut bertaut menyulut kemelut
Memenggal sebait syair
Terkapar di ruang hampa
Cinta terluka bersimbah darah

Angkara bebas mengalir
Menjadi akhir sebuah tabir
Hamba tuhan kian beringas
 

Memancung cinta di ruang sidang


Pemuja tuhan lupakan cinta
Gadaikan kitab ke tangan murka
Rusuh, kisruh pertiwi kembali terluka
Terberai cinta kota- kota sampai belantara

Tak ada kidung pun pantun
Hanya seruan teror yang melantun
Mengisi ruang - ruang kosong
Menjadi ledakan tanpa kendali


Abdie,03072011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar