*
Riksa raga raksa buana
Terangnya tanpa warna
Bebaskan belenggu jiwa - jiwa
Bersama alunan sabda - sabda
Lima ayatnya satukan segala beda
Menjadi keindahan Nusantara
Cahaya menjelma manusia
Bijak dan bijaksana sebagai utusan
Mengemban amanah langit
Akrab di sapa Putra Sang Fajar
**
Jelata mana yang tak kenal
Saat senyumnya menghampiri
Mengisi bakul - bakul kosong
Mengobati keroncong nyanyian perut
Memahami Idiologi
Jalankan amanah Negeri
Setia pada pengabdian
Tiap jejaknya wujud kesetiaan
Senyumnya memancar wibawa
Ku panggil Ia Kejora Orde Baru
***
Menembus batas
Ketika kebebasan salah kaprah
Menjadi tembok tebal pemisah hati
Penjarakan kemerdekaan hakiki idiologi
Namun sejumlah serigala pemburu tahta
Saat kepintarannya tidak mampu mencerna
Ciptakan prahara, dengan segala macam rekayasa
Tak mampu memahami
Bahasa nurani anak Negeri
Sabdanya menjadi kontroversi
Biarkanlah cibir dan caci
Bagiku kau adalah Pelangi
Yang mewarnai keindahan pertiwi
Dan aku tak peduli
Meski sajak ini di caci maki
Takkan mengubah yakinku pada suara hati
Saat bercerita para pengabdi sejati
Penghujung Juli
Abdie-Laela Sari, Bandung 28072011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar