Ae. R


Minggu, 21 Agustus 2011

Lidah Api

kopimu manis,
nikmat saat ku teguk
uap sahaja yang kurasakan
sempat membuatku terlena

mulutmu pahit
ketika ku teguk ramuan kata
bukan uap sahaja yang kurasakan
namun bara yang menyulut kebencian

nikmat kopi yang kau suguhkan
terasa hambar dalam paparan kalam
bicaramu serupa lidah api nyalakan permusuhan
ketika keyakinan menjadi alasan pembenaran


Abdie,20082011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar