senandung merdu menanti esok
ketika putihnya dinding pegunungan
goreskan rindu di kaki pendaki
bangunkan mentari yang masih lelap
menggema nyanyian subuh menyambut hari
pada tiang keyakinan gantungkan harapan
kaki-kaki lelap beranjak mengukir jejak ikrar semalam
mendaki bukit keinginan tak pedulikan terjalnya bebatuan
pada matahari mengemis peluh-peluh
yang mengucur di leher tebing kapur
membasahi linggis-linggis dan kaki pendaki
yang menggali sebongkah rindu untuk anak- anak mereka
Abdie, Padalarang 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar