yang bening
dari kedalaman selaput itu
serupa muara warna dan kata
yang mewarnai telaga kehidupan
saat tangisan menjadi tanda kelahiran
tanpa judul,
kata menjadi latar lukisan
memacu jantung dan pikiran
berlari kencang seperti gelombang
mencoba memecah karang
deras bahkan ganas menyingkap tabir kehidupan
tentang rindu yang berwajah garang
namun merindukannya tak pernah bimbang
pun cinta yang terpasung zaman
namun mencintainya bukanlah kesalahan
saat denyut nadi renangi arti
tetesan yang menandai kelahiran
muara warna dan kata itu
kini, tak lagi bening
entah di kedipan ke berapa
sebuah nama menjadi tanda
bebaskan rindu merindukan
pesan yang tersimpan dalam indahnya fana
keabadian cinta memenuhi kerinduan batu nisan
mengukir cinta atau nista di atas pusara
tika jasad ini, akhiri opera tanpa tema...
Abdie,09102011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar