saudaraku,
rumah kita porak poranda
harapanpun kehilangan selera
tuk sekedar teriak merdeka...
saudaraku,
tangan - tangan tengadah
berbaris memanggil memuja iblis
sebab tak ada lagi i'tikaf di mihrab
hingga lupa kita satu bangsa
saudaraku,
pasar kata kian menggila
ramaikan kantor-kantor majelis
kantor polisi dan rumah sakit jiwa-jiwa
seperti kuda berdebat mengusir kusir-kusir
lepaskan kendali lupa janji- janji
saudaraku,
masih adakah tersisa
tenaga dari cahaya yang redup
tuk berdiri menopang sejarah
yang hampir musnah di hantam badai
demi embun- embun yang kehilangan pagi
Abdie, 230212
Tidak ada komentar:
Posting Komentar