Ae. R


Jumat, 20 April 2012

Nafas Baru Itu Aku

bapak dan ibuku bilang,
cinta itu indah cinta itu nikmat
keindahannya menghiasi celah waktu
kenikmatannya mampu menghapus jarak antara celah dan waktu
ketika hembusan nafas kami menyatu
tak ada keraguan ciptakan nafas- nafas baru...

seperti aku, kata mereka
nafas mungil yang lahir di awali tangisan
yang entah sesak atau muak
ketika menghirup nafas awali kehidupan
...
seiring waktu berjalan
lewati siang lalui malam
telusuri manjanya siang dan binalnya malam
nafasku mengalir, merambat di tiap celah tanpa ragu mengisi waktu

kuhampiri gedung -gedung menjulang tinggi
yang di bangun di atas pemakaman azasi
berdiri angkuh menantang matahari
konon katanya menjadi simbol kemajuan negeri
entahlah...
kutelusuri jalanan,
yang jajakan segala hasrat tawarkan syahwat
senyum dan siul merayu, mata- mata berkedip genit
demi masa depan yang entah cerah atau mengenaskan
denting beling dan tajam taring pun bersekutu mencabik kehidupan
beradu nafas mengiringi perjalanan waktu

kini di siini,
nafas sunyi memutar pandang telusuri seisi ruang
menatap hitam putih yang jadi sketsa lukisan
nafas mungil yang berjalan bersama waktu
mencari celah di dinding zaman tuk sekedar lepaskan sesak dan muak
saat menatap wajah garang masa depan siap menerkam nafas-nafas baru...


Abdie Sumedang,010112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar