kau berikan sajak dan puisi
pada rimbun ilalang dan anggunnya gunung
pada akar hingga ke ujung daun
yang tumbuh juga yang jatuh
dari pagi ke pagi, malam ke malam...
perbedaan yang kau saksikan,
menjadi prosa kehidupan berakhir kematian
ketika rasa-rasa yang merasa, keinginan mencari-cari pelabuhan keyakinan,
adalah kebenaran, hingga tuhan pun menjadi batu di kepala,
bebas merajam yang tidak sejalan
malam ini pula kau temani aku,
saksikan dramatisnya berita- berita
orang gila yang di tangkap oleh kegilaan
anak-anak kolong jembatan yang di perkosa keadaan
kenyataan yang di dzalimi keangkuhan
matahariku!
malam ini pula kau memberitahuku
bahwa aku gila di bawah terang kesaksianmu...
Abdie, 17052012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar