tapaki jejak
tempat berpijak
baik buruk pun nampak
nyata di jalan setapak
langkah meraja merasa - rasa
angkuh setubuhi segala nista
lalaikan tubuh yang sekejap saja bisa sirna
tinggalkan jiwa merana di lebat belantara
ketika rasa mulai membaca
kucoba nalar mengeja rima
bait demi bait langkah fatamorgana
dan terbaca jejak mencari makna
baik buruk pun kuanggap takdir
yang sudah ada sebelum aku terlahir
tuk menghirup semilir tanpa berpikir
tentang sebuah takdir dalam semilir
pilih memilih pilah memilah
temukan takdir di tiap langkah
dan baik buruk pun merupa wajah
dalam bingkai kenang di tempat singgah
Abdie, Garut 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar