merenung di beranda
teringat peti berisi raga
tanpa harta bahkan nyawa
usang lupa dikenang air mata
raga ini beranda kita
tempat cinta dan air mata
setubuhi nyawa mencari makna
di balik latar fatamorgana
sajak didamba puisi tiba
seperti cerita adam hawa
cinta kita bukan semata kata
atau kalimat setia berujung dusta
bukan buah enggan kupetik
kecap nikmat cukup dirasa
meski mataku tahu wanita cantik
namun hati berkata cuma kamu yang kucinta
berjalan menutup peta
Sumedang dulu baru Cibiru
sejalan kita lalui cinta
menembang rindu halau kelabu
ngelantur sebelum tidur
sebab obat penenang dimakan tikus
acara televisipun tak mampu menghibur
dan beritanya habis pula dimakan tikus
Ae, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar