Ae. R


Rabu, 27 Maret 2013

Tuanku Sayang

kenapa membalut luka
dengan bendera tanpa warna
kemajuan atau memang kegilaan
berkutat galau di rumah sendiri
porak porandakan rumah-rumah idiologi
yang mengangkatmu ke kasta tertinggi

duhai tuan!
kekuasaan itu titipan kami
yang kau sebut rakyat
karena terinjak,
tangisan kami seperti lagu wajib
hymne duka sambut pagi

duhai tuan berkasta tinggi!
ketika sikap tak lagi berbuat
sebab kalah di debat faham
kekuasaan tak lagi mutlak
disaat itulah kau mati
jadi sajak tanpa larik

tuanku sayang!
bukan anak-anakmu yang lancang
semata karena kasih sayang
pada pertiwi yang malang




Ae,270313

Tidak ada komentar:

Posting Komentar