Ae. R


Senin, 15 Agustus 2011

Abstraksi Diri


tak terhitung noktah 
menjadi lukisan abstrak kehidupan
menelan peluh menghirup nanah
dalam alur pengembaraan


segumpal darah berikrar sumpah
dengan sayap takdir mengembara di alam fana
tak mau menjadi benalu yang menempel pada dahan dan ranting
ia tak mau menjadi hakikat sebuah metamorfosa 
dengan bergantung pada selembar daun
berubah lalu terbang lupakan sejarah
tanpa sempat kenali diri

menanti batas waktu 
memegang janji tanpa menghitung hari
ketika kalam cakrawala di jadikan lembaran narasi
keyakinan mengungkap catatan perjalanan 
saat sisa usia menyepuh noda

ikrar darah sumpah setia
di sisa nafas pengembaraan
menjadi cacatan  perjananan
menuju penghisaban 
dari semua noktah dalam abstraksi lukisan diri


Abdie, 08082011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar