Abstraksi Diri
tak terhitung noktah
menjadi lukisan abstrak kehidupan
menelan peluh menghirup nanah
dalam alur pengembaraan
segumpal darah berikrar sumpah
dengan sayap takdir mengembara di alam fana
tak mau menjadi benalu yang menempel pada dahan dan ranting
ia tak mau menjadi hakikat sebuah metamorfosa
dengan bergantung pada selembar daun
berubah lalu terbang lupakan sejarah
tanpa sempat kenali diri
menanti batas waktu
memegang janji tanpa menghitung hari
ketika kalam cakrawala di jadikan lembaran narasi
keyakinan mengungkap catatan perjalanan
saat sisa usia menyepuh noda
ikrar darah sumpah setia
di sisa nafas pengembaraan
menjadi cacatan perjananan
menuju penghisaban
dari semua noktah dalam abstraksi lukisan diri
Abdie, 08082011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar