Lihatlah,
Api unggun di taman para pencinta,
Beri mereka hangat, semangat membaca sajak
Lantunkan sair cinta, mencari cinta, berbagi cinta
Senyum para perindu, mencari rindu, berbagi rindu
berkumpul menjadi satu, membakar dengki ke dalam api
Jika saja api tdk rahasiakan sejuknya
Dengki pun tak akan mereka bakar
Sementara para penyamun embun, sedang berpantun
Hakikat dengki yang terbakar, di atas mimbar
Suaranya menjadi bara, membakar nusantara, bahkan dunia
telunjuk pun menjadi batu, lempari setiap taman para pencinta
embun pun menjadi nyala, merah halaman taman
jika saja mentari tdk rahasiakan panasnya embun
bersama para pencinta, kunikmati api setiap pagi
bersama para pencinta, kunikmati api setiap pagi
saat akal penyamun embun berkata, api itu panas
Para pencinta berkata aku tenang bersamanya
Penyamun berucap kitab embunku menyejukkan
Para pencinta berkata setelah ku pahami rahasianya
Penyamun berteriak embunku adalah firman
Pencinta berucap apiku juga kalam, seperti halnya aku dan kamu
Hanya sebaris kalam, berasal dari alam
Abdie, 2011
Abdie, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar