Lihatlah!
tarian para pengagung
liar di riuh pesta adu kuasa
mengumbar syahwat di atas panggung demokrasi
ah, dasar politisi
tebar pesona mulutmu bau terasi
jabatan membuat nuranimu erosi
masih saja bahasa basimu atasnamakan hati
namun kami kau bohongi
dendang birokrat berkalung dasi
mirip audisi sinetron di televisi
saling sikut berebut posisi
padahal hari ini kami butuh sepiring nasi
logika politikmu,
meng-kremasi hak anak-anak negeri
maaf tuan dan nyonya politisi!
ini bukan suara hati, bukan pula puisi
hanya efek samping nonton acara televisi
tuan dan nyonya politisi,
ini baru suara hati di tambah emosi
bagiku kalian hanyalah tikus mati
di lumbung kami...
yang tidak merasa,
tak perlu angkat besi
senyum saja tunjukkan gigi..
Abdie, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar