Ae. R


Rabu, 07 Maret 2012

Negeri Dusta

gigil memaksa
perihnya mencabut paksa nyawa-nyawa
dari kantong -kantong nestapa
kehidupan pinggiran...


pesta hari-hari,
tinggalkan gunungan sampah
dan lelah-lelah yang mengutuk wajah
tembangkan kidung kematian


megah bangunan tipu daya
berdiri angkuh di atas serpihan luka-luka
hitam putih abu-abu tubuh-tubuh
harga hidup dalam celoteh penguasa nista


yang lantunkan kidung memuja
tutupi bau busuk di tiap kemegahan
tak hiraukan bangkai-bangkai
yang berbaris di gerbang cakrawala


titipkan nasib
di selangkangan fatamorgana
memelihara harapan yang masih ada
kutukan segera pergi dari negeri dusta 


Abdie, Jtr 05032012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar