perihnya mencabut paksa nyawa-nyawa
dari kantong -kantong nestapa
kehidupan pinggiran...
pesta hari-hari,
tinggalkan gunungan sampah
dan lelah-lelah yang mengutuk wajah
tembangkan kidung kematian
megah bangunan tipu daya
berdiri angkuh di atas serpihan luka-luka
hitam putih abu-abu tubuh-tubuh
harga hidup dalam celoteh penguasa nista
yang lantunkan kidung memuja
tutupi bau busuk di tiap kemegahan
tak hiraukan bangkai-bangkai
yang berbaris di gerbang cakrawala
titipkan nasib
di selangkangan fatamorgana
memelihara harapan yang masih ada
kutukan segera pergi dari negeri dusta
Abdie, Jtr 05032012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar