seperti kidung bumi
gerimis menyisir sunyi
seirama dawai-dawai malam
mengalir menuju pusaran
membasahi kata-kata
yang berserakan bagai batu hitam
di dasar sungai yang kekeringan
menanti masa di mata purnama
sesaat singgah mengikat nama
pada langit dan hamparan bumi
sebelum jeda memanggil senja
di iringi kidung penutup sayap
batu hitam kian menghitam
gerimis menepi di ujung pusaran
dawai malam merenggut kata-kata
tenggelamkan tafsir sorga neraka
denting sunyi lirih memanggil
jiwa yang sesat di lorong raga
lupa mengucap cinta pada langit dan bumi
ayah bunda kehidupan batu -batu hitam
Abdie Smd, 07042012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar