Ae. R


Senin, 23 Juli 2012

Nyanyian Pagi

sia-sia saja madah karangan malam
yang indah bersyair memuja tuhan
memohon petunjuk setapak jalan
menuntun hijrah perjalanan insan
ketika perbuatan tak menunjukkan diri bertuhan

jauh tubuh dari firman
keyakinan diri benarkan pendapat
hakikat makrifatpun ributkan tuhan
dalam sunyi yang tak pernah sama
asingkan diri merasa suci
wajar saja jika semesta kian murka
dan negeri ini karam di lautan dendam
yang benarkan perang atasnama keyakinan

syair suci para nabi
hikayatkan wujud perjalanan wali
bebaskan diri dari segala dengki
hanya jadi ilusi tafsir jati diri dalam sepi
tiada terlihat dalam lelaku pemangku negeri
wajar saja anak- anak pertiwi mainkan belati
merobek kitabnya sendiri - sendiri

untuk mengenal hidup berpijak
pada catatan sepasang sandal zaman
membaca langkah menuju akhirat
hidupkan tuhan dalam perbuatan
berharap damai bukanlah mimpi penghuni negeri
seperti sepatu kaca dalam hakikat malam

sebelum nanti atau hari ini,
tak peduli siapa dan darimana asal tuhannya
langkah menepi pada sepetak akhir riwayat
semayamkan nafas di kedalaman sunyi
membisu tak berdaya di tangan maut
tinggalkan cerita baik dan buruk hidupnya sendiri
di negeri tanpa tuan



Abdie, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar