Ae. R


Senin, 05 September 2011

Puing Kata


tika bara memberi arti
peduli sikap yang menjadi sabuk
mengikat langkah peradaban dan pemahaman

meski mata - mata tak lagi peduli 
namun api unggun harus terus menyala
ketika cahaya peradaban hilang di padang gersang

tak perlu berebut aksara
jika sang fajar itu padam dalam jiwa
pemahaman makna hanya jadi puing kata

ketika kata mengawali cipta
tentang bara yang menyala di api unggun 
kekosongan itu bergerak mengisi detak 

menyuruhku berhenti tafsirkan mimpi
agar pikir tidak menjadi bebal di kajian ayat
sebab keindahan hidup bukanlah filsafat
dari puing kata tanpa bara...


Abdie,2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar