mataku,
entah dimana
terpejam menutup pandang
menuntun langkah memaku arah
menuju beranda tinggalkan penjara
tempat pembunuh dan pencuri
menyamar di bait-bait diri
menyatu, sedarah jiwa
mewarnai tulang yang mati
mataku,
berkawan muak
ketika pemabuk berdiri di atas mimbar
berdakwah tentang penghakiman
bebaskan pembunuh mencuri nyawa
halalkan pencuri membunuh azasi
mataku, berteman jeruji
tempat keadilan di hukum mati
atasnama persetubuhan suci
pembunuh dan pencuri
memperkosa nurani sendiri
mataku,
berkawan malam
dalam derasnya hujan
menatap bintang mati
membisu di bahu kiri
Abdie,Pondok Kayu 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar