diantara
tepuk dan sorak
merah mencari nafkah
sajak- sajak tetua membisu
puisinya terbujur kaku
realita kasat mata
dalam renta semesta raya
sambut bayi yang lahir tanpa do'a
dengan sebaris catatan
hitam dan putihnya perjalanan
mewarnai jeruji penantian
tika peradaban melepas baju keinginan
genangan permata bunda
merendam dendam kelana lara
lamat bayang lambaiannya
perlahan menghilang
tinggalkan catatan kehidupan
tanpa judul...
Abdie,2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar