Ae. R


Minggu, 26 Juni 2011

Nestapa Sang Garuda

Tak ada lagi sorot tajam matamu garudaku
Hanya kulihat tetes air mata di sudut matamu
Yang bening seperti embun pagi
Namun tak dapat kurasa kesejukannya

Masih ada senandung Indonesia Raya,
Saat kita duduk diam di atas sofa.
namun percuma saja, senandungnya tak lagi merdu
Karena kita membiarkan Sang Garuda  dalam nestapa…

Kini wajahmu semakin muram wahai garudaku,
Melihat kepalsuan yang di agungkan
Menyaksikan keadilan perlahan hilang,
Karena meja hijau dan amanatnya telah dilelang!

Keadilan telah jauh di lemparkan
tak ada lagi pembimbing menuju masa depan
Pembenaran tindakan menjadi lembaran,
berteriak seperti pahlawan, namun sesungguhnya kabarkan kepalsuan
saatnya kita bangun kawan
atau tetap diam duduk di atas sofa
mendengar parau senandung Indonesia Raya  
dan membiarkan sang garuda di rundung duka




Abdie,17202011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar