Hanya kulihat tetes air mata di sudut matamu
Yang bening seperti embun pagi
Namun tak dapat kurasa kesejukannya
Masih ada senandung Indonesia Raya,
Saat kita duduk diam di atas sofa.
namun percuma saja, senandungnya tak lagi merdu
Karena kita membiarkan Sang Garuda dalam nestapa…
Kini wajahmu semakin muram wahai garudaku,
Melihat kepalsuan yang di agungkan
Menyaksikan keadilan perlahan hilang,
Karena meja hijau dan amanatnya telah dilelang!
Keadilan telah jauh di lemparkan
tak ada lagi pembimbing menuju masa depan
Pembenaran tindakan menjadi lembaran,
berteriak seperti pahlawan, namun sesungguhnya kabarkan kepalsuan
saatnya kita bangun kawan
atau tetap diam duduk di atas sofa
mendengar parau senandung Indonesia Raya
dan membiarkan sang garuda di rundung duka
Abdie,17202011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar