Ae. R


Jumat, 22 Juli 2011

Malaikat Pendamping Ibuku


tegar dihamparan waktu
lapang dada sahaja jiwa
madah cinta kutulis di dadanya
saat kerlip kejora memantul dari jiwanya

madah cintamu yang dulu rusak
kerlip kejoramu yang dulu padam
saat kaki ini tak henti berlari menginjak cintamu
abaikan segala terang dan cahayamu

kau menjadi telaga bijaksana
memahami kekanak kanakanku
mengajakku berenang dibening samudra maafmu
tak hirau beningnya menjadi keruh karena ulahku

tubuhmu lautan makna
kokoh karang akrab gelombang
kasih sayangmu sinar mentari
tiada henti  terangi semua ruang

buku-buku malaikat yang melekat
adalah jejakmu ditiap langkah
hingga Ibu  tulus berkata
Ayah, kaulah lelaki sempurna itu


Abdie,23072011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar