Kilauan cahaya memantul dari kaca - kaca jendela gedung bertingkat,
dan mobil di jalan raya. Awan putih bergerak, ber iringan, sepintas pandang seperti lambaian telapak langit pada cahaya. Cahaya yang membias di dinding - dinding gedung, di papan - papan reklame yang miring, lalu rona senja dan senyum pejalan kaki, tawa riang anak -anak muda bahkan tangis ibu- ibu tua, se iring waktu redup lalu menghilang di pelukan malam. Kemudian menyala lampu-lampu jalanan, bersiap menerangi geliat - geliat tarian malam.
Langit membingkai segala, kisah waktu tentang tarian - tarian kehidupan, lelap di ranjang malam. Bahagia pun duka di bawah genting-genting, di atas daun-daun dan ranting-ranting, cermin indah anugrah alam, wujud nyata lembaran kalam yang bergerak lintasi siang. Tak ingin ku lewatkan kisah yang mengesankan antara rona senja dan cerita kehidupan yang menjadi catatan melewati gerbang malam. Ingin kutulis sajak untukmu, tuk melepas pengap di beranda malam kita.
tahu kah kau
tentang apa yang kurasa
saat malam gantikan siang
terangnya membuatku sangat tenang
kupinta kejora,
jadi saksi di gerbang malam
tiada lagi keraguan
mencintaimu...
Abdie,07072011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar